• +62 852-6792-1835
  • info@uin-al-azhaar.ac.id
  • Jl. Pelita No. 364 Kota Lubuklinggau

Membanggakan! Mahasiswa UIN Al-Azhaar Lolos Kurasi Master Class Sastra Fotografi

LUBUKLINGGAU – Suasana di Hotel Amazing Riverside, Kota Lubuklinggau, tampak berbeda dari biasanya pada akhir pekan kemarin. Di bawah langit Desember yang teduh, sebanyak 20 peserta terpilih berkumpul untuk menyelami sebuah disiplin ilmu yang unik: Master Class Sastra Fotografi. Acara yang berlangsung selama dua hari, Sabtu dan Minggu (20-21 Desember 2025), ini bukan sekadar pelatihan teknis biasa. Di sini, kamera tidak hanya dianggap sebagai alat penangkap cahaya, tetapi juga sebagai pena yang menuliskan narasi.

Kegiatan yang diinisiasi oleh Layang-Layang Organizer bersama Filosofi Motret dan didukung penuh oleh Kementerian Kebudayaan RI ini menghadirkan dua narasumber yang mumpuni di bidangnya.

Ada Agung Dariyant, yang membedah anatomi visual melalui lensa fotografi, serta Juliyandika, yang mengajak peserta memoles rasa melalui untaian sastra. Perpaduan keduanya menantang para peserta untuk menciptakan karya yang tidak hanya cantik dipandang, tapi juga dalam secara makna.

“Fotografi adalah tentang menangkap momen, tapi sastra memberikan nyawa dan suara pada momen tersebut,” ungkap salah satu narasumber di sela-sela sesi diskusi yang hangat.

Peserta yang hadir berasal dari latar belakang yang beragam, mulai dari masyarakat umum, mahasiswa, hingga pelajar dari wilayah Musi Rawas dan Lubuklinggau. Namun, mereka semua disatukan oleh satu syarat ketat: lolos kurasi.

Menariknya, di antara deretan peserta, tampak kehadiran dari mahasiswa Universitas Islam Nusantara Al-Azhaar Lubuklinggau (Al Amien Mahasiswa Prodi MD semester III dan Riza Pahlawan Mahasiswa Prodi MPI) yang juga berhasil melewati tahap kurasi. Kehadirannya memberi warna tersendiri, membuktikan bahwa ilmu manajemen dan seni visual-sastra bisa berjalan beriringan dalam membangun industri kreatif di masa depan. Bagi mahasiswa Manajemen Dakwah dan Manajemen Pendidikan Islam, kemampuan ini menjadi sangat relevan. Di era digital, menyampaikan pesan dakwah atau pesan sosial kini tidak lagi hanya lewat lisan, melainkan melalui estetika visual dan narasi yang menyentuh hati.

Keberhasilan mereka lulus kurasi hingga menyelesaikan pelatihan ini diharapkan menjadi pemantik semangat bagi mahasiswa lain. Bahwa kreativitas tidak memiliki batas sekat jurusan selama ada kemauan untuk belajar, karya hebat akan tercipta.

Kini, ke-20 peserta tersebut, termasuk delegasi membanggakan dari Prodi MD dan MPI UIN Al-Azhaar, siap membawa pulang ilmu baru untuk mewarnai wajah industri kreatif dan literasi di Lubuklinggau dan sekitarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *